Rabu, 25 Agustus 2010

Rahasia Dolar AS

Ini ada catatan dari seorang teman.................. Maaf ya, hanya sekedar menyadur.......

RAHASIA MATA UANG DOLAR AMERIKA
Pada postingan kali ini saya akan sedikit menjelaskan tentang konspirasi (atau lebih tepatnya pesan terselubung) yang terdapat pada mata uang Amerika Serikat. Data ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dengan fakta kenyataan yang terjadi di dunia ini.
Sekarang kita kembali ke tragedi 911 (September 11) dimana gedung kembar WTC di New York runtuh ditabrak oleh dua buah pesawat, dan markas pertahanan keamanan militer Amerika, Pentagon juga rusak ditabrak pesawat. Tapi benarkah begitu? Begitu mudahnya bangunan-bangunan
kokoh berkonstruksi baja itu dapat tumbang? Memang ada perhitungan teori fisika yang membuat hal itu mustahil terjadi. Tapi saya tidak akan menjelaskan hal itu saat ini. Sekarang kita bahas saja hal yang lebih tidak masuk akal daripada itu.
Amerika Serikat berdiri kurang lebih 450 tahun yang lalu. Dimana saat itu ditetapkannya pula mata uang Amerika Serikat yang berwarna hijau itu. Dan sejak 450 tahun yang lalu pula mata uang Amerika tidak pernah direvisi.
Sekarang coba kita telaah mata uang yang sejak 450 tahun yang lalu itu belum berubah bentuknya.
Dimulai dari uang 20 Dolar.
Ini uang 20 Dolar Amerika.
Sekarang kita coba lipat. (Ingat bahwa mata uang ini belum pernah dirubah sejak 450 tahun yang lalu)
(Kalau ada yang membawa uang 20 Dolar Amerika, boleh dicoba.)Sekarang kita coba lipat lagi. (Sekali lagi saya ingatkan bahwa mata uang ini belum pernah dirubah sejak 450 tahun yang lalu.)
Sekarang kita lipat lagi seperti ini. (Kita bukan sedang belajar membuat origami ya!)
Kalau sudah…sekarang lipat lagi seperti dibawah ini, dan lihat hasilnya..maksudnya lihat gambar yang dilingkari ini. Nah loh! Apakah itu??
Itu adalah gambar Pentagon setelah ditabrak pesawat. Lihat gambar gedung yang berasap itu!Kalau masih belum percaya, akan saya perjelas lagi.
Nah! Sama kan??
Untuk kali ini terbukti bahwa uang 20 Dolar Amerika menyimpan rahasia tentang konspirasi
penghancuran Pentagon. (oleh siapa? Mata uang ini kan punya Amerika sendiri??)
(Sekali lagi saya ingatkan bahwa mata uang ini belum pernah dirubah sejak 450 tahun yang lalu)
Cukup untuk pesan terselubung Pentagonnya. Sekarang kita ke New York dengan 20 Dolar yang
setengah kusut ini, untuk melihat ada apa di sana.
Masih di 20 Dolar Amerika yang belum pernah dirubah sejak 450 tahun yang lalu.
Sekarang kita pakai sisi lain dari uang 20 Dolar ini.
Langsung saja lipat seperti gambar di bawah ya! (Ikuti instruksi!)
Langsung saja kita lihat hasil karya lipatan kita…Nah loh! Kok begini???
Sepertinya saya kenal gedung itu!
Ya, benar sekali…itu adalah gedung kembar WTC New York yang sekarang tinggal kenangan itu.
Masih belum percaya?? Lihat ini!
(Ingat bahwa mata uang ini belum pernah dirubah sejak 450 tahun yang lalu)
Bagian sebelah kiri ditabrak oleh Flight 175 dari United Airlines yang meluncur dari sebelah kanan
gedung. Sementara bagian sebelah kanan ditabrak oleh Flight 11 yang dimiliki American Airlines
yang meluncur dari sebelah kiri. Lihat tulisan di kanan dan di kiri uang, yang lengkapnya adalah
The United State of America. (Lho? Memangnya 450 tahun yang lalu kedua perusahaan
penerbangan itu sudah ada? Jawabannya, tentu saja belum. Bahkan ke 2 gedung itu -pentagon
dan WTC- bahkan belum dibangun.)
Sekarang kita bahas bagian yang paling aneh dari 20 Dolar kita ini.
Lihat baik-baik gambar ini!
Nah loh! Sudahkan 450 tahun yang lalu OSAMA BIN LADEN lahir??
(Jangankan OSAMA, Buyutnya Kakek Buyutnya saja belum lahir.)
Untuk rahasia dibalik 20 Dolar ini, bisa ditemukannya dari kode :
911 (September 11) >> 9 + 11 = 20
Jadinya 20 Dolar!
Cukup untuk 20 Dolar, karena sudah kusut kita lipat-lipat sekarang kita tukarkan uangnya dengan
sebuah 5 Dolar dan sebuah 10 Dolar. Lihat ini!

Dalam 5 Dolar Amerika yang belum pernah dirubah sejak 450 tahun yang lalu juga terdapat
rahasia penghancuran WTC New York.
Sekarang kita lihat uang 10 Dolar kita!
Gedung pertama WTC yang sudah berasap.
Belum puas?? Lagi??
Sekarang kita pinjam uang 50 Dolar dari tetangga saya.
Ini WTC saat bangunannya runtuh.
Mau lagi?? Kita pinjam lagi 100 Dolar sama tetangga saya yang tadi.
Lho?? Apa ini??
Ini asap gambar asap dari WTC yang telah runtuh.
Detail sekali mereka membuat pesan terselubung ini!
Sampai-sampai gambar asapnya saja tidak lupa dibuat.
Sudah cukup melipat-lipatnya, kalau terlalu kusut nilai dolar yang kita punya jatuh.
Tahukah kamu siapa yang membuat pesan terselubung ini???
Jawabannya ada di uang 1 Dolar! (Lagi-lagi uang!)
Lihat ini!!

Coba lihat 2 lambang yang ada di dalam 2 lingkaran itu!!
Nah loh!!! Ini lambang ILLUMINATI, yaitu organisasi super rahasia milik YAHUDI.
Lihat lambang MATA HORUS dan TULISAN “NOVUS ORDO SECLOHUM” yang artinya “NEW
WORLD ORDER” atau “TATA DUNIA BARU”
Nah loh!! Mau di jadikan apa kita sama orang-orang ZIONIS Yahudi itu??
Terus lihat yang ini!! Lambang bintang-bintang yang ada di atas kepala burung itu!
Bintang-bintang itu membentuk suatu lambang, yaitu lambang “DAVID STAR” lambang kebanggaan YAHUDI.
Oh iya, untuk diketahui nomor pesawat Flight 11 yang menabrak WTC adalah :
Q33NY
Coba di copy paste nomor ini ke OFFICE WORD dan diblok lalu ubah font-nya ke wingdings.
Nanti hasilnya seperti ini…

Artinya: PESAWAT >> MENABRAK 2 GEDUNG >> KORBAN BERJATUHAN >>> DAN PELAKUNYA ADALAH


lambang apakah ini???
http://1997islamic.wordpress.com/2009/06/30/coincidence-or-conspiracy/

ORANG-ORANG SUKSES TANPA IJAZAH

1. Andy F.Noya
haxims.blogspot.com
Ternyata PimRed Metro TV ini ga lulus sarjana lho.....

2. Adam Malik
haxims.blogspot.com
Ternyata orang yg dikabarkan Agen CIA ini ternyata tidak pernah mengenyam bangkusekolah loh.

3. M. H. Ainun Najib
haxims.blogspot.com
Emha Ainun Nadjib hanya tiga bulan kuliah di FE UGM, selebihnya jadi pengembara ilmu di luar sekolah hingga dia bisa jadi manusia dengan bermacam sebutan (multifungsi).
Hebat euy…

4. AA Gym
haxims.blogspot.com
Kiayi yang kmarin2 ini santer dengan kasus poligaminya,ternyata sukses menjadi kiayi dan wirausahawan (pengusah besar) tanpa ijazah…
walaupun sudah lulus, tapi dikabarkan sampai saat ini blm mengambil ijazahnya…

5. Ajip Rosidi
haxims.blogspot.com
Yang satu ini,.dengan tak mau mengikuti ujian akhir SMA nya. Dia menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Dia berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah. “Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya. Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Dia yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 tahun diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.
6. Bob Sadino
haxims.blogspot.com
Bob Sadino yg sukses ni, ternyata cm lulusan SMA.....
7. Andrie Wongso
haxims.blogspot.com
Andrie Wongso dengan gelarnya SDTT (Sekolah Dasar Tidak Tamat), sekarang menjadi momtivator ternama indonesia
8. Purdi E Chandra
haxims.blogspot.com
Bos Primagama pernah kuliah di empat jurusan yang berbeda, Farmasi dan Psikologi UGM, Teknik Elektro dan Sastra Inggris IKIP YK a.k.a UNY dan tidak ada satupun yang lulus. Kabarnya sekarang sudah ada lebih dari 500 cabang Primagama di seluruh indonesia
9. Hendy Setiono
haxims.blogspot.com
Hendy Setiono (kebab Baba Rafi) mengawali usaha tahun 2003 di Surabaya. Modalnya hanya Rp 10 juta atau sebuah gerobak burger. Kini bisnisnya berkembang pesat dengan menu makanan utama kebab serta santapan ala koboi (burger serta hotdog). Jumlah cabangnya setiap tahun terus bertambah. Terakhir, terdapat 140 outlet tersebar di 25 kota, antara lain Batam, Bali, Bandung, Banjarmasin, Malang, Gresik, Jember, Kediri, Lampung, Padang, Malang, Makasar, Medan, Pasuruan, Pekan Baru, Karawang, Surabaya, Sukabumi, Semarang, Sidoarjo, Tasikmalaya, Jogjakarta, dan Jakarta.
10. Buya Hamka
haxims.blogspot.com
Bapak kita ini, pendiri Al-Azhar ini, cuma sekolah sampe kelas 4 SD, tp beliau sangat luar biasa...

Misteri Ka'bah

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”



Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.



Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.



Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.



Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda :

"Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam"

sumber http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4191113

Minggu, 22 Agustus 2010

Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga

Hebat rasanya ketika mendengar ada seorang wanita lulusan sebuah universitas ternama telah bekerja di sebuah perusahaan bonafit dengan gaji jutaan rupiah per bulan. Belum lagi perusahaan sering menugaskan wanita tersebut terbang ke luar negri untuk menyelesaikan urusan perusahaan. Tergambar seolah kesuksesan telah dia raih. Benar seperti itukah?


Kebanyakan orang akan beranggapan demikian. Sesuatu dikatakan sukses lebih dinilai dari segi materi sehingga jika ada sesuatu yang tidak memberi nilai materi akan dianggap remeh. Cara pandang yang demikian membuat banyak dari wanita muslimah bergeser dari fitrohnya. Berpandangan bahwa sekarang sudah saatnya wanita tidak hanya tinggal di rumah menjadi ibu, tapi sekarang saatnya wanita ‘menunjukkan eksistensi diri’ di luar. Menggambarkan seolah-olah tinggal di rumah menjadi seorang ibu adalah hal yang rendah.

Kita bisa dapati ketika seorang ibu rumah tangga ditanya teman lama “Sekarang kerja dimana?” rasanya terasa berat untuk menjawab, berusaha mengalihkan pembicaraan atau menjawab dengan suara lirih sambil tertunduk “Saya adalah ibu rumah tangga”. Rasanya malu! Apalagi jika teman lama yang menanyakan itu “sukses” berkarir di sebuah perusahaan besar. Atau kita bisa dapati ketika ada seorang muslimah lulusan universitas ternama dengan prestasi bagus atau bahkan berpredikat cumlaude hendak berkhidmat di rumah menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anak, dia harus berhadapan dengan “nasehat” dari bapak tercintanya: “Putriku! Kamu kan sudah sarjana, cumlaude lagi! Sayang kalau cuma di rumah saja ngurus suami dan anak.” Padahal, putri tercintanya hendak berkhidmat dengan sesuatu yang mulia, yaitu sesuatu yang memang menjadi tanggung jawabnya. Disana ia ingin mencari surga.

Ibu Sebagai Seorang Pendidik

Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa perbaikan masyarakat bisa dilakukan dengan dua cara: Pertama, perbaikan secara lahiriah, yaitu perbaikan yang berlangsung di pasar, masjid, dan berbagai urusan lahiriah lainnya. Hal ini banyak didominasi kaum lelaki, karena merekalah yang sering nampak dan keluar rumah. Kedua, perbaikan masyarakat di balik layar, yaitu perbaikan yang dilakukan di dalam rumah. Sebagian besar peran ini diserahkan pada kaum wanita sebab wanita merupakan pengurus rumah. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah subhanahu wa ta’ala yang artinya:

“Dan hendaklah kalian tetap di rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa kalian, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Pertumbuhan generasi suatu bangsa adalah pertama kali berada di buaian para ibu. Ini berarti seorang ibu telah mengambil jatah yang besar dalam pembentukan pribadi sebuah generasi. Ini adalah tugas yang besar! Mengajari mereka kalimat Laa Ilaaha Illallah, menancapkan tauhid ke dada-dada mereka, menanamkan kecintaan pada Al Quran dan As Sunah sebagai pedoman hidup, kecintaan pada ilmu, kecintaan pada Al Haq, mengajari mereka bagaimana beribadah pada Allah yang telah menciptakan mereka, mengajari mereka akhlak-akhlak mulia, mengajari mereka bagaimana menjadi pemberani tapi tidak sombong, mengajari mereka untuk bersyukur, mengajari bersabar, mengajari mereka arti disiplin, tanggung jawab, mengajari mereka rasa empati, menghargai orang lain, memaafkan, dan masih banyak lagi. Termasuk di dalamnya hal yang menurut banyak orang dianggap sebagai sesuatu yang kecil dan remeh, seperti mengajarkan pada anak adab ke kamar mandi. Bukan hanya sekedar supaya anak tau bahwa masuk kamar mandi itu dengan kaki kiri, tapi bagaimana supaya hal semacam itu bisa menjadi kebiasaan yang lekat padanya. Butuh ketelatenan dan kesabaran untuk membiasakannya.

Sebuah Tanggung Jawab

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya: “Peliharalah dirimu dan keluargamu!” di atas menggunakan Fi’il Amr (kata kerja perintah) yang menunjukkan bahwa hukumnya wajib. Oleh karena itu semua kaum muslimin yang mempunyai keluarga wajib menyelamatkan diri dan keluarga dari bahaya api neraka.

Tentang Surat At Tahrim ayat ke-6 ini, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ajarkan kebaikan kepada dirimu dan keluargamu.” (Diriwayatkan oleh Al Hakim dalam Mustadrak-nya (IV/494), dan ia mengatakan hadist ini shahih berdasarkan syarat Bukhari dan Muslim, sekalipun keduanya tidak mengeluarkannya)

Muqatil mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah, setiap muslim harus mendidik diri dan keluarganya dengan cara memerintahkan mereka untuk mengerjakan kebaikan dan melarang mereka dari perbuatan maksiat.

Ibnu Qoyyim menjelaskan bahwa beberapa ulama mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan meminta pertanggungjawaban setiap orang tua tentang anaknya pada hari kiamat sebelum si anak sendiri meminta pertanggungjawaban orang tuanya. Sebagaimana seorang ayah itu mempunyai hak atas anaknya, maka anak pun mempunyai hak atas ayahnya. Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kami wajibkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya.” (QS. Al Ankabut: 7), maka disamping itu Allah juga berfirman, “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang berbahan bakar manusia dan batu.” (QS. At Tahrim: 6)

Ibnu Qoyyim selanjutnya menjelaskan bahwa barang siapa yang mengabaikan pendidikan anaknya dalam hal-hal yang bermanfaat baginya, lalu ia membiarkan begitu saja, berarti telah melakukan kesalahan besar. Mayoritas penyebab kerusakan anak adalah akibat orang tua yang acuh tak acuh terhadap anak mereka, tidak mau mengajarkan kewajiban dan sunnah agama. Mereka menyia-nyiakan anak ketika masih kecil sehingga mereka tidak bisa mengambil keuntungan dari anak mereka ketika dewasa, sang anak pun tidak bisa menjadi anak yang bermanfaat bagi ayahnya.

Adapun dalil yang lain diantaranya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala yang artinya:

“dan berilah peringatan kepada kerabatmu yang dekat.” (QS asy Syu’ara’: 214)

Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Kaum lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya di rumah, dia bertanggung jawab atas keluarganya. Wanita pun pemimpin yang mengurusi rumah suami dan anak-anaknya. Dia pun bertanggung jawab atas diri mereka. Budak seorang pria pun jadi pemimpin mengurusi harta tuannya, dia pun bertanggung jawab atas kepengurusannya. Kalian semua adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari 2/91)

Dari keterangan di atas, nampak jelas bahwa setiap insan yang ada hubungan keluarga dan kerabat hendaknya saling bekerja sama, saling menasehati dan turut mendidik keluarga. Utamanya orang tua kepada anak, karena mereka sangat membutuhkan bimbingannya. Orang tua hendaknya memelihara fitrah anak agar tidak kena noda syirik dan dosa-dosa lainnya. Ini adalah tanggung jawab yang besar yang kita akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya.

Siapa Menanam, Dia akan Menuai Benih

Bagaimana hati seorang ibu melihat anak-anaknya tumbuh? Ketika tabungan anak kita yang usia 5 tahun mulai menumpuk, “Mau untuk apa nak, tabungannya?” Mata rasanya haru ketika seketika anak menjawab “Mau buat beli CD murotal, Mi!” padahal anak-anak lain kebanyakan akan menjawab “Mau buat beli PS!” Atau ketika ditanya tentang cita-cita, “Adek pengen jadi ulama!” Haru! mendengar jawaban ini dari seorang anak tatkala ana-anak seusianya bermimpi “pengen jadi Superman!”

Jiwa seperti ini bagaimana membentuknya? Butuh seorang pendidik yang ulet dan telaten. Bersungguh-sungguh, dengan tekad yang kuat. Seorang yang sabar untuk setiap hari menempa dengan dibekali ilmu yang kuat. Penuh dengan tawakal dan bergantung pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lalu… jika seperti ini, bisakah kita begitu saja menitipkannya pada pembantu atau membiarkan anak tumbuh begitu saja?? Kita sama-sama tau lingkungan kita bagaimana (TV, media, masyarakat,…) Siapa lagi kalau bukan kita, wahai para ibu -atau calon ibu-?

Setelah kita memahami besarnya peran dan tanggung jawab seorang ibu sebagai seorang pendidik, melihat realita yang ada sekarang sepertinya keadaannya menyedihkan! Tidak semua memang, tapi banyak dari para ibu yang mereka sibuk bekerja dan tidak memperhatikan bagaimana pendidikan anak mereka. Tidak memperhatikan bagaimana aqidah mereka, apakah terkotori dengan syirik atau tidak. Bagaimana ibadah mereka, apakah sholat mereka telah benar atau tidak, atau bahkan malah tidak mengerjakannya… Bagaimana mungkin pekerjaan menancapkan tauhid di dada-dada generasi muslim bisa dibandingkan dengan gaji jutaan rupiah di perusahaan bonafit? Sungguh! sangat jauh perbandingannya.

Anehnya lagi, banyak ibu-ibu yang sebenarnya tinggal di rumah namun tidak juga mereka memperhatikan pendidikan anaknya, bagaimana kepribadian anak mereka dibentuk. Penulis sempat sebentar tinggal di daerah yang sebagian besar ibu-ibu nya menetap di rumah tapi sangat acuh dengan pendidikan anak-anak mereka. Membesarkan anak seolah hanya sekedar memberinya makan. Sedih!

Padahal anak adalah investasi bagi orang tua di dunia dan akhirat! Setiap upaya yang kita lakukan demi mendidiknya dengan ikhlas adalah suatu kebajikan. Setiap kebajikan akan mendapat balasan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak inginkah hari kita terisi dengannya? Atau memang yang kita inginkan adalah kesuksesan karir anak kita, meraih hidup yang berkecukupan, cukup untuk membeli rumah mewah, cukup untuk membeli mobil mentereng, cukup untuk membayar 10 pembantu, mempunyai keluarga yang bahagia, berakhir pekan di villa. Tanpa memperhatikan bagaimana aqidah, bagaimana ibadah, asal tidak bertengkar dan bisa senyum dan tertawa ria di rumah, disebutlah itu dengan bahagia.

Ketika usia senja, mata mulai rabun, tulang mulai rapuh, atau bahkan tubuh ini hanya mampu berbaring dan tak bisa bangkit dari ranjang untuk sekedar berjalan. Siapa yang mau mengurus kita kalau kita tidak pernah mendidik anak-anak kita? Bukankah mereka sedang sibuk dengan karir mereka yang dulu pernah kita banggakan, atau mungkin sedang asik dengan istri dan anak-anak mereka?

Ketika malaikat maut telah datang, ketika jasad telah dimasukkan ke kubur, ketika diri sangat membutuhkan doa padahal pada hari itu diri ini sudah tidak mampu berbuat banyak karena pintu amal telah ditutup, siapakah yang mendoakan kita kalau kita tidak pernah mengajari anak-anak kita?

Lalu…
Masihkah kita mengatakan jabatan ibu rumah tangga dengan kata ‘cuma’? dengan tertunduk dan suara lirih karena malu?